Cara menentukan apakah evaporator rusak
Apr 12, 2025
Itu evaporator mobil (atau kumparan evaporator) merupakan komponen penting dari sistem pendingin udara, yang berfungsi menyerap panas dari interior mobil dan memfasilitasi penguapan refrigeran untuk mencapai pendinginan. Jika evaporator rusak atau tidak berfungsi dengan baik, gejala-gejala berikut dapat muncul: 1.Efek pendinginan menurun: Bahkan dengan AC yang dinyalakan dan kipas yang beroperasi dengan baik, udara yang keluar dari ventilasi tidak sejuk atau tidak memberikan pendinginan sama sekali. Hal ini dapat disebabkan oleh kebocoran evaporator, penyumbatan, atau kerusakan internal, yang mengakibatkan berkurangnya efisiensi pertukaran panas. 2.Aliran udara berkurang: Volume udara dari ventilasi udara berkurang secara signifikan, bahkan saat diatur ke maksimum. Hal ini dapat disebabkan oleh pembentukan es pada permukaan evaporator (akibat kebocoran refrigeran atau masalah kontrol suhu), yang menghalangi aliran udara. 3.Bau tak sedap di dalam mobil: Bau apek atau asam yang kuat dapat tercium saat AC dinyalakan. Hal ini dapat disebabkan oleh penumpukan uap air dan pertumbuhan jamur dalam jangka waktu lama di evaporator (sering kali disebabkan oleh lubang pembuangan yang tersumbat) atau tercampurnya refrigeran yang bocor dengan bau lainnya. Misalnya, evaporator BMW X3 ini di bawah. 4.Suara tidak biasa dari sistem AC: Suara mendesis (yang menandakan kebocoran refrigeran) atau suara gemericik (yang menandakan penyumbatan internal) dapat terdengar saat AC menyala. Penting untuk membedakan suara-suara ini dari suara yang berasal dari kompresor. 5.Akumulasi lembap atau air di lantai mobil: Karpet di bawah sisi penumpang (tempat evaporator berada) terasa lembap atau bahkan menampung air. Hal ini terjadi ketika pipa pembuangan evaporator tersumbat, sehingga kondensasi tidak dapat mengalir dengan baik dan mengakibatkan aliran balik ke dalam interior mobil. 6.Tekanan sistem AC abnormal (memerlukan diagnostik profesional): Selama pengujian oleh bengkel menggunakan pengukur tekanan, tekanan abnormal diamati pada sisi tinggi dan rendah (misalnya, tekanan yang terlalu rendah pada sisi rendah). Ini menunjukkan kebocoran atau penyumbatan evaporator yang menyebabkan sirkulasi refrigeran tidak tepat. Berdasarkan gejala-gejala yang disebutkan di atas, konfirmasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui metode-metode berikut:Inspeksi visual: Melepas filter AC atau komponen panel kontrol tertentu dan menggunakan endoskopi untuk memeriksa evaporator untuk mengetahui tanda-tanda pembentukan es, noda oli (menunjukkan kebocoran refrigeran disertai kebocoran oli), atau korosi.Deteksi fluoresensi: Menyuntikkan pewarna fluoresensi ke dalam sistem AC dan memeriksa evaporator di bawah sinar UV untuk mencari titik kebocoran.Diagnosis profesional: Mengunjungi bengkel untuk melakukan pengujian menggunakan pengukur tekanan AC, detektor kebocoran elektronik, atau melakukan uji kinerja pada sistem AC. Kesimpulannya, penyebab umum evaporator tidak berfungsi dengan baik meliputi kebocoran refrigeran (akibat kumparan evaporator terkorosi atau bocor atau segel sudah tua), penyumbatan (disebabkan oleh kotoran pada katup ekspansi atau pipa yang mengakibatkan terbentuknya es), dan pertumbuhan jamur (disebabkan oleh kurangnya pembersihan sistem AC dalam jangka panjang atau drainase yang buruk). Jika ada dugaan kerusakan evaporator, sebaiknya segera diperbaiki untuk mencegah potensi kerusakan pada kompresor (akibat pelumasan refrigeran yang tidak mencukupi). Penggantian evaporator memerlukan pembongkaran panel kontrol dan menimbulkan biaya tenaga kerja yang lebih tinggi, jadi sebaiknya pilihlah tempat perbaikan yang memiliki reputasi baik. Selain itu, perlu diperhatikan bahwa gejala tertentu (seperti kurangnya pendinginan) juga dapat disebabkan oleh faktor lain (seperti refrigeran yang tidak mencukupi atau kerusakan kompresor), sehingga memerlukan pendekatan diagnostik yang komprehensif.